PRA
PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
PENDAMPINGAN
KELOMPOK MASYARAKAT DESA PARTIHAMAN SAROHA KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN
HUTAIMBARU
DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN DAN PETERNAKAN
TERPADU SEBAGAI UPAYA
DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
Oleh :
KALVIN YAMIN S . RITONGA
YUSRIDA SIREGAR
ABU HASAN ASHARI
KHOIRUL HAMDANI
ANWAR ANAS SIREGAR
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN
KOTA
PADANGSIDIMPUAN
2016
PENDAMPINGAN
KELOMPOK MASYARAKAT DESA PARTIHAMAN SAROHA KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN
HUTAIMBARU
DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN DAN PETERNAKAN
TERPADU SEBAGAI UPAYA
DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
Latar
Belakang Masalah
Kebutuhan manusia adalah hal yang harus dipenuhi untuk
dapat bertahan hidup. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan
sangat diperlukan oleh manusia untuk mempertahankan hidup. Untuk dapat bertahan
hidup, manusia harus memenuhi segala macam kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan hidup tentunya akan ditentukan oleh
pendapatan masyarakat. Jika dilihat secara umum, bahwa negara berkembang masih
memiliki masalah terkait perekonomian masyarakatnya. Indonesia salah satu
negara berkembang tentu juga memiliki masalah terkait perekonomian
masyarakatnya yang belum kuat.
Berdasarkan data dari CIA World Factbook, negara Indonesia menempati di
posisi 155 dari 227 negara yang terdaftar. Indonesia yang memiliki $4000 GDP
per kapita masih berada jauh di bawah negara tetangga Singapura (rank 8 dengan
$50.300), Malaysia (rank 77 dengan $14.800) dan Thailand diposisi 120. (Word
Banki, 2010). Hal ini sangat disayangkan
sekali, karena dengan jumlah penduduk negara Indonesia yang sangat banyak,
namun tidak dapat mencapai pendapatan negara yang tinggi. Hal ini mungkin
dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang masih sedikit, tingkat pengangguran
yang tinggi, tingkat korupsi yang tinggi, dan sebagainya. Indonesia sebenarnya
memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun kurang dapat mengelola dan memanfaatkannya
dengan baik. Akhirnya malah lebih banyak barang-barang yang diimpor daripada
diekspor.
Kondisi diatas tentu ada solusi yang dapat kita lakukan bersama agar dapat
mengatasi permasalahan tersebut. Secara khusus di desa Partihaman Saroha Kecamatan
Padangsidimpuan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan memiliki potensi yang baik
untuk dikembangkan secara lebih terpadu agar dapat meningkatkan perekonomian
masyarakatnya yang sebagian besar berpenghasilan sebagai petani. Selain itu,
juga banyak masyarakat yang memelihara ikan sebagai usaha sampingan.
Sebagai upaya
meningkatkan perekonomian dalam upaya pengentasan kemiskinan perlu dilakukan
pendampingan kelompok masyarakat yang memiliki kolam dengan
menerapkan sistem terpadu perikanan dan peternakan. Istilah umum yang kita
kenal yaitu sistem Longyam. Sistem longyam merupakan perpaduan kegiatan
budidaya yang saling menguntungkan. Dua kegiatan budidaya berjalan
bersama-sama. Secara tidak langsung, pembudidaya ikan dengan sistem longyam
akan menghasilkan penghasilan ganda. Selain memanen ikan, ia pun dapat memanen
ayam dari kegiatan peternakan ayamnya.
Untuk mendukung
mantapnya sistem longyam, dalam pelaksanaannya dipilih jenis ayam broiler. Broiler
adalah ayam yang memiliki sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat,
bulu merapat ketubuh, kulit putih dan produksi telur rendah. Sedangkan
untuk jenis ikan yang tepat diterapkan pada sistem longyam ini adalah ikan
lele. Karena sifatnya yang mampu bertahan pada kondisi lingkungan yang kurang
mendukung. Selain keuntungan berlipat dari perpaduan sistem longyam ini, juga
terdapat keistimewaan lainnya, yaitu untuk pemeliharaan ikan dapat menurunkan
biaya produksi pakan karena kotoran ayam dapat langsung dimanfaatkan oleh ikan
sebagai pakannya.
Perumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam program kegiatan ini yaitu belum
termanfaatkan secara optimal potensi perikanan yang sudah sejak lama digeluti
oleh masyarakat Desa Partihaman Saroha. Sehingga diperlukan upaya untuk
menerapkan cara baru dengan pengenalan sistem perikanan terpadu dengan
peternakan berupa Longyam yang baik serta berkelanjutan. Selain itu juga, kurangnya
pemahaman masyarakat tentang kebutuhan gizi dalam upaya menjaga ketahanan
dan keamanan pangan.
Tujuan
Adapun tujuan
dari kegiatan ini yaitu:
1. Untuk
mengatasi permasalahan keamanan dan ketahanan pangan masyarakat Desa Partihaman Saroha.
2. Menerapkan
sistim beternak ayam kolong ikan yang baik dan berkelanjutan.
3. Sebagai
langkah dalam meningkatkan perekonomian dan gizi masyarakat Desa Partihaman Saroha
Indikator Keberhasilan Program
Sebagai
tolak ukur yang dapat dilihat dan menilai keberhasilan kegiatan ini yaitu:
1. Masyarakat mampu menerapkan sistem Longyam.
2. Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi yang dapat
terlihat dari berkurangnya kejadian penyakit gizi buruk.
3. Terbangunnya
sistim beternak yang baik dan berkelanjutan.
4. Terbentuknya
kelompok peternak yang baru.
5. Meningkatnya
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa Partihaman Saroha.
Luaran
Yang Diharapkan
Luaran
yang di harapkan dari kegiatan ini dapat menjadi contoh untuk masyarakat
sekitar sekaligus untuk masyarakat luas yang di publikasikan melalui publikasi
tulisan ilmiah, selain itu dapat dituangkan dalam bentuk profil dan poster
hasil pelaksanaan program kegiatan.
Kegunaan
1. Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi yang dapat
terlihat dari bekurangnya kejadian penyakit gizi buruk.
2. terbangunnya
beternak
sistem Longyam yang baik dan berkelanjutan.
3. terbentuknya
kelompok peternak yang baru.
4. meningkatnya
prekonomian masyarakat demi pengentasan kemiskinan.
Gambaran
Umum Masyarakat Sasaran
Berdasarkan
sumber data primer Desa Partihaman Saroha
memiliki luas wilayah sebesar 107,19 Ha.
Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani dan
berkebun. Berikut gambar pencitraan satelit lokasi
Desa Partihaman Saroha
:
Metode
Pelaksanaan
Dalam
melaksanakan kegiatan ini membutuhkan sarana dan fasilitas pendukung lainnya sekaligus
bentuk pendampingan langsung kepada kelompok masyarakat melalui penyuluhan dan
pelatihan. Adapun teknis pelaksanaanya sebagai berikut :
1. Komitmen
bersama antara kelompok mahasiswa dengan kelompok masyarakat.
2. Menentukan
lokasi penempatan fasilitas dan sarana kegiatan atau program.
3. Mempersiapkan
fasilitas dan sarana untuk menjalankan
kegiatan atau program
4. Penyuluhan
dan pelatihan sebelum menjalankan program.
5. Pendampingan
program secara berkelanjutan.
Untuk
menjamin keberhasilan dalam pelaksanaan program, dalam kegiatan penyuluhan
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya anggota
kelompok. partisipasi masyarakat dapat di
tingkatkan dengan bekerja sama dengan aparat desa serta dinas terkait pada
kegiatan penyuluhan sehingga muncul kesadaran akan pentingnya menjaga ketahanan
pangan.
Kemudian
agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan dilakukan pelatihan
terkait teknis bagaimana cara beternak sistem Longyam yang
baik dan benar. Agar
permasalahan lapangan dapat di ketahui, dilakukan
pendampingan secara berkala selama pelaksanaan program. Diharapkan
kegiatan pendampingan ini dapat melahirkan anggota masyarakat yang handal.
Selanjutnya
keberhasilan oleh kelompok binaan diharapkan menjadi “virus” baik yang dapat
melahirkan kelompok masyarakat yang baru. sejalan dengan keberhasilan kelompok
masyarakat dalam menjalankan program tentunya
akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Jangka
Waktu Pelaksanaan
Adapun jangka waktu pelaksanaan program
kegiatan ini selama satu tahun dengan rincian jadwal sebagai berikut :
Tabel Jadwal
Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
||||||||||
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agu
|
Sep
|
Okt
|
Des
|
||
1
|
Revisi panduan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Tawaran
proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Batasan akhir
pemasukan pra proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Seleksi tahap
I (Pra proposal)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pengumuman pra
proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Batas akhir
pemasukan (unggul) proposal lengkap
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pemberitahuaan
undungan/seleksi tahap II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Seleksi tahap
II (presentasi proposal)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kluster I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KlusterII
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kluster III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kluster IV
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kluster V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Perbaiakan
proposal/ RAB disesuaikan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Pengumuman
proposal yang didanai
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Penanda
tanganan kontrak
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Lokakarya
Hasil di PT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Visitasi/penilaian
untuk Ekpor
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
Laporan hasil
visitasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
Laporan
Akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kemitraan
Dalam
kegiatan program ini, melibatkan berbagai unsur demi menunjang keberhasilannya,
antara lain : perangkat desa, kelompok tani/kelompok masyarakat, kelompok
mahasiswa, dosen pendamping dan dinas
terkait.
Biaya
Untuk
kelancaran program ini, memerlukan biaya senilai Rp 45.000.000,- dengan rincian
anggaran sebagai berikut :
Nomor
|
Jenis
Pengeluaran
|
Besaran
Biaya (Rp)
|
1.
|
Biaya
Seminar dan Pelatihan
|
2.500.000,-
|
2.
|
Biaya
Publikasi
|
1.500.000,-
|
3.
|
Pembuatan
Kandang dan Kolam
|
10.000.000,-
|
4.
|
Pembelian
DOC Ayam, Bibit Ikan
dan Perlengkapan
|
7.000.000,-
|
5.
|
Pembelian
Pakan
|
7.000.000,-
|
6.
|
Mesin
Pengolah Pakan
|
17.000.000,-
|
TOTAL
|
45.000.000,-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar